Ada lagi sebuah cerita diambil dari cerita orangtua zaman dulu, yaitu Kisah Pohon Cemara dan Pohon Mangga.
     Diceritakan ada seorang pemuda petani yg biasa pergi ke ladangnya pada setiap pagi hari. Dan seperti biasa pula ia melakukan aktifitasnya sampai siang hari (tengah hari) yg kemudian dilanjutkan dengan istirahat pada siang hari, setelah istirahat iapun kembali melanjutkan kerjanya di ladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Itulah rutinitas yg ia lakukan di sepanjang hidupnya.
     Ketika pada suatu awal musim hujan tibalah saatnya musim berbuah pada tumbuhan/tanaman buah-buahan, ia ingin mencicipi buah yg mulai matang di pohon yg ada di pinggir ladang miliknya. Akhirnya iapun menghampiri pohon mangga yg ia miliki itu sambil mengambil sebuah batu yg ada di hadapannya. Kemudian dilemparkanlah batu ke arah pohon/buah yg sudah matang itu, lalu jatuhlah beberapa buah yg agak matang.
     Setelah mengambil buah yg jatuh diapun berteduh sambil sambil mengupas, setelah meengupas buah manggapun ia langsung memakannya.
     Sambil menikmati buah mangganya ia sempat melamun dan berfikir sampai terjadi perang batin dalam hatinya sendiri. Iapun bergumam sambil mengucapkan apa yg difikirkannya :
"Kenapa ya kamu (pohon mangga) tidak seindah pohon cemara yg ada di sana, aku melihat kesejukkan saat melihatnya, tp kamu sangat tidak enak dipandang mata".
     Secara tiba-tiba pohon manggapun seolah-olah mengeluarkan suara yg masuk ke dalam fikiran pemuda itu : "Aku memang tidak indah dipandang mata, aku memang tidak bisa menyejukkan pandangan mata kamu, tp ketahuilah beberapa kelebihanku....".
"Aku lebih teguh pendiriannya dibanding pohon cemara, lihatlah pohon cemara yg kamu pandang indah itu dia akan terbawa angin sesuai angin yg meniupnya, angin ke sana ikut ke sana... angin ke sini ikut ke sini..., tp aku tetap sepertiku seperti pendirianku angin ke manapun aku berusaha tegak dengan pendirianku....".
"Selain itu ketika kamu melempar dengan batu, aku bisa memberikan apa yg kamu butuhkan dari hasil jerih-payahku pada setiap musimnya dan kamu bisa menikmatinya... atau bisa disebut juga aku memberikan kebaikan ketika kamu melemparkan sebuah keburukan (hal yg menyakitkan) ke arahku".
"Ketahuilah bahwa Tuhanmu menciptakan sesuatu tentu ada kelebihan dan kelemahannya dan pasti ada manfaatnya...".
     Si pemuda tadipun langsung tersentak kaget mendengar pohon mangga yg bisa berbicara...
 
Gunawan © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top