Diceritakan ada dua orang, anak dengan bapaknya yang tinggal di kampung yang jauh dari kota, mereka hanya memiliki satu ekor keledai kecil.
Pada suatu hari mereka ingin pergi ke pasar hendak membeli sesuatu untuk kebutuhan sehari-hari. Merekapun berunding siapa yang akan menaiki keledainya, maklulmlah keledai kecil, tentunya tidak bisa dinaiki berdua, akhirnya merekapun sepakat dengan keputusan bapaknyalah yang menaiki keledai kepunyaan mereka. Merekapun berangkat dengan menggunakan keledai yang mereka punya itu.
Ketika sedang asyik diperjalanan mereka bertemu kerumunan orang, dan tanpa terpikir sebelumnya salah seorang dari kerumunan itu berkata dengan menggumam: “Dasar bapak yang ga tahu diri, masa tega membiarkan anaknya menuntun keledai dengan berjalan, sedangkan dia asyik duduk di atas keledai!”. Si bapak dan anak tersebut kaget mendengarkan omongan dari salah seorang tersebut. Akhirnya mereka sepakat untuk berpindah posisi si bapak menuntun keledai sedangkan si anak menunggangi keledainya, merekapun melanjutkan perjalanannya.
Tak jauh jarak dari kerumunan orang tadi, hanya sekitar 1 km, mereka bertemu lagi dengan kerumunan orang. Tanpa berpikir panjang si anak dan bapak tsb hanya mengucapkan permisi pada kerumunan orang tadi. Kerumunan orang tadipun menbalasnya dengan menganggukkan kepalanya. Tapi salah seorang dari mereka berkata dengan menggerutu: “Anak ini bener-bener ga tau diri, tega sekali membiarkan orangtuanya menuntun keledai sedangkan dia malah enak menunggang keledai!”. Dan merekapun kembali terkejut mendengar perkataan orang tadi walaupun hanya sekilas. Merekapun kembali berunding karena merasa tidak enak mendengarkan omongan orang tadi. Akhirnya merekapun sepakat untuk menaiki keledai yang sangat kecil tadi berdua. Dengan susah-payah, bahkan hampir tidak bisa berjalan sama sekali keledai tadipun meneruskan perjalanan.
Setelah sekian lama keledai berjalan dengan berat, mereka bertemu lagi sekumpulan orang. Dengan iba melihat keledai itu, mereka berkata: “Dasar anak dan bapak yang ga tahu diri, keledai segitu kecilnya dinaiki berdua!”. Merekapun jadi kesal dengan omongan orang tadi, merekapun berunding lagi, dengan memutuskan untuk menandu keledai yang mereka bawa tadi. Dan dibuatlah tandu yang kemudian dipakai menandu keledai tadi. Merekapun kembali meneruskan perjalanan.